MIKROSKOP
. Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.Mikroskop digunakan oleh mata berakomodasi maksimum berarti bayangan dari lensa okuler harus terletak di depan lensa okuler sejauh titik dekat pengamat. Jadi: S´ok= -sn.
Jika mikroskop digunakan oleh mata tidak berakomodasi (dengan titik jauh berada di tak hingga) maka bayangannya dari lensa okuler sejauh titik pengamat, yakni tak hingga. Ini akan memberikan jarak benda okuler sama dengan jarak focus okuler. Jadi:
s´ok = - ~ memberikan sok = fok.
Perbesaran mikroskop
Karena mikroskop tersusun atas dua lensa, maka perbesaran total tentu sama dengan hasil kali dari kedua perbesaran itu. Untuk lensa objektif perbesaran yang dialami benda adalah perbesaran linier, sehingga perbesaran objektifnya adalah Mob, sama dengan rumus perbesaran linier lensa tipis:Mob = h'ob/hob = - s'ob/sob
Keterangan:
h´ob = tinggi bayangan
hob = tinggi benda
s´ob = jarak bayangan objektif
sob = jarak benda objektif
Perbesaran Lensa Okuler
1. Pada mata berakomodasi maksimum Mok = Sn/fok + 1
2. Pada mata tidak berakomodasi Mok = Sn/fok
Perbesaran total mikroskop (M) adalah hasil kali antara perbesaran objektif 1/f = 1/f = 1/f' dengan okuler:
M = Mob x Mok.
Daya Pisah dan Aperture Numerik
Daya pisah menurut Raileigh, “Karena adanya difraksi oleh lubang (aperture), bayangan dari suatu titik benda suatu lensa tidak berupa titik, melainkan berupa bundaran cahaya dikelilingi cincin gelap dan terang dinamakan pola difraksi. Dua titik cahaya yang sangat berdekatan bayangan berupa dua bundaran yang berpotongan. Dua bundaran ini dianggap terpisah jika jarak minimalnya sama dengan jari-jari. Z = .
Z = jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh sebuah pegas.
λ0 = panjang gelombang cahaya yang dipakai untuk ruang hampa
n = indeks bias dimana benda berada
u = ½ sudut puncak kerucut cahaya yang masuk lensa objektif.
n sin u dinamakan aperture numerik.
Suatu alat optik dikatakan mempunyai daya pisah yang besar bila berjarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh alat yang sangat pendek, atau daya pisah makin besar jika Z makin kecil, berarti bila An makin besar. Jika An makin besar tidak hanya menambah daya pisah tetapi juga menambah cahya yang masuk. Perbesaran total dihitung secara langsung menurut persamaan: M= = .
Dimana y adalah panjang benda, jika bendanya adalah rambut, y dapat diperoleh dengan mengukur diameter rambut, sedangkan y´ dapat diukur dengan menggunakan dua mata, yang satu melihat rambut melalui mikroskop dan yang lain melihat garis skala mistar yang ada diluar mikroskop. Dengan demikian diameter rambut yang terlihat melalui mikroskop dapat diukur dengan penggaris. Jika adalah jarak rambut sampai mata, tg U´ = y´/a dapat diketahui. Dengan u adalah sudut tangkap tanpa mikroskop dan U´ adalah sudut pandang dengan mikroskop.
Jika mikroskop digunakan oleh mata tidak berakomodasi (dengan titik jauh berada di tak hingga) maka bayangannya dari lensa okuler sejauh titik pengamat, yakni tak hingga. Ini akan memberikan jarak benda okuler sama dengan jarak focus okuler. Jadi:
s´ok = - ~ memberikan sok = fok.
Perbesaran mikroskop
Karena mikroskop tersusun atas dua lensa, maka perbesaran total tentu sama dengan hasil kali dari kedua perbesaran itu. Untuk lensa objektif perbesaran yang dialami benda adalah perbesaran linier, sehingga perbesaran objektifnya adalah Mob, sama dengan rumus perbesaran linier lensa tipis:Mob = h'ob/hob = - s'ob/sob
Keterangan:
h´ob = tinggi bayangan
hob = tinggi benda
s´ob = jarak bayangan objektif
sob = jarak benda objektif
Perbesaran Lensa Okuler
1. Pada mata berakomodasi maksimum Mok = Sn/fok + 1
2. Pada mata tidak berakomodasi Mok = Sn/fok
Perbesaran total mikroskop (M) adalah hasil kali antara perbesaran objektif 1/f = 1/f = 1/f' dengan okuler:
M = Mob x Mok.
Daya Pisah dan Aperture Numerik
Daya pisah menurut Raileigh, “Karena adanya difraksi oleh lubang (aperture), bayangan dari suatu titik benda suatu lensa tidak berupa titik, melainkan berupa bundaran cahaya dikelilingi cincin gelap dan terang dinamakan pola difraksi. Dua titik cahaya yang sangat berdekatan bayangan berupa dua bundaran yang berpotongan. Dua bundaran ini dianggap terpisah jika jarak minimalnya sama dengan jari-jari. Z = .
Z = jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh sebuah pegas.
λ0 = panjang gelombang cahaya yang dipakai untuk ruang hampa
n = indeks bias dimana benda berada
u = ½ sudut puncak kerucut cahaya yang masuk lensa objektif.
n sin u dinamakan aperture numerik.
Suatu alat optik dikatakan mempunyai daya pisah yang besar bila berjarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh alat yang sangat pendek, atau daya pisah makin besar jika Z makin kecil, berarti bila An makin besar. Jika An makin besar tidak hanya menambah daya pisah tetapi juga menambah cahya yang masuk. Perbesaran total dihitung secara langsung menurut persamaan: M= = .
Dimana y adalah panjang benda, jika bendanya adalah rambut, y dapat diperoleh dengan mengukur diameter rambut, sedangkan y´ dapat diukur dengan menggunakan dua mata, yang satu melihat rambut melalui mikroskop dan yang lain melihat garis skala mistar yang ada diluar mikroskop. Dengan demikian diameter rambut yang terlihat melalui mikroskop dapat diukur dengan penggaris. Jika adalah jarak rambut sampai mata, tg U´ = y´/a dapat diketahui. Dengan u adalah sudut tangkap tanpa mikroskop dan U´ adalah sudut pandang dengan mikroskop.